- POST
- Desa Wisata Sintuak
Desa Wisata Sintuak
- DISPARPORA KAB.PADANG PARIAMAN
- 13 April 2024
Selamat Datang di Desa Wisata Sintuak yang terletak di Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Desa wisata ini terkenal dengan pelestarian budaya dan sejarahnya.
Desa Wisata Sintuak memiliki daya tarik wisata yang unik yaitu Pasa Talaok Baruak. Pasa talaok baruak adalah sebuah komunitas pecinta beruk (dengan nama Latin Macaca Nemestrin) yang di wadahi oleh Desa Wisata Sintuak sebagai bentuk paguyuban para pecinta beruk, dan dijadikan sebagai pusat pelatihan dan jual beli beruk yang telah memiliki keahlian memetik kelapa. Sebagai penghasil kelapa terbesar di Sumatera Barat, keberadaan beruk menjadi penting di Padang Pariaman untuk memetik kelapa sebagai bahan baku masakan khas Minangkabau.
Salah satu keotentikan di destinasi desa wisata ini dikemas dalam paket wisata di Pasa Talaok Baruak yaitu tradisi “Bauluak”. Bauluak merupakan proses tawar menawar secara tertutup yang dilakukan dibawah kain dengan menggunakan isyarat jari untuk menentukan berapa nilai dari beruk yang akan dijual. Sehingga harga yang disepakati tidak diketahui oleh orang lain. Setelah proses jual beli dilakukan maka untuk tahap akhir, dilakukan pertukaran tali pengikat beruk antara pembeli dan penjual. Disini juga disediakan atraksi beruk memetik kelapa yang sangat diminati wisatawan. Sarananya dilengkapi dengan gelanggang kebudayaan yang dibangun dari bantuan CSR Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di gelanggang ini, wisatawan dapat menikmati paket wisata Barandai jo Malamang yang dilaksanakan pada malam hari bersama masyarakat setempat.
Disamping Pasa Talaok Baruak, Desa Wisata Sintuak juga memiliki Daya Tarik Wisata Sejarah, Pada tahun 1942 sd 1945, Desa Sintuk menjadi basis pusat militer tentara Jepang, ini ditandai dengan adanya lapangan terbang tentara Jepang di Balai Usang Sintuak. Di Desa Wisata Sintuak juga banyak ditemukan peninggalan bersejarah dari zaman penjajahan yaitu Lubang Jepang Ambacang I dan II, Lubang Jepang Simpang Tigo, Lubang Jepang Toboh Baru Sintuk II, Makam Pejuang Kemerdekaan dan Tugu Batas Renville. Melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menetapkannya menjadi Benda Cagar Budaya Kabupaten Padang Pariaman.
Salah satu Daya Tarik Wisata yang ada di Desa Wisata Sintuak adalah Museum Perang Sintuk yang didirikan pada tahun 2021 secara swadaya oleh masyakat dan juga mendapatkan bantuan dari Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA), Dinas Kebudayaan Propinsi Sumbar dan Museum Adyatawarman, Pejuang Veteran dan Pemda Padang Pariaman .
Bangunan yang dijadikan Museum ini dihibahkan oleh pemilik Tanah dan Bangunan kepada masyarakat Sintuk untuk dijadikan Museum. Bangunan ini dibangun pada tahun 1945 dan dijadikan sebagai Pos Pengamatan Pejuang pada tahun 1948
Museum ini didirikan karena peristiwa yang bersejarah yang banyak terlupakan. yaitu Perang Sintuak yang terjadi di Nagari Sintuak Kecamatan Sintuak Toboh Gadang pada hari selasa, tanggal 7 juni 1949 , yang merupakan peristiwa tragis bersejarah dimana terjadi pembunuhan massal terhadap pejuang kemerdekaan oleh pihak kolonial Belanda.
Dimotori oleh pemuda setempat yang sangat menaruh perhatian terhadap sejarah di Nagari Sintuak dan didukung Masyarakat Sintuak, dikumpulkanlah bukti bukti sejarah dari pelaku-pelaku sejarah dan koleksi pribadi yang disumbangkan kepada Museum guna dijadikan sebagai pelajaran bagi generasi muda untuk menghargai jasa pahlawan.
Saat ini koleksi museum yang telah terkumpul sebanyak 300 buah seperti; perlengkapan perang, mata uang zaman dulu, photo-photo prajurit Belanda, produk rumah tangga tempo dulu dan sebagainya. Saat ini museum sudah menerima kunjungan dari siswa-siswa berbagai tingkatan, Perguruan Tinggi, legion veteran, serta wisatawan nusantara dan mancanegara untuk berbagai kebutuhan baik wisata maupun penelitian.
Pengelolaan Museum Sintuk dibawah Yayasan Perjuangan Rakyat yang telah memiliki Akta Notaris dan Pegesahan Pendirian Badan Hukum dari Kemenkumham serta Izin Pendirian Museum Perang Sintuk yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Saat ini museum rakyat ini telah begabung di Asosiasi Museum Indonesia Daerah dan dalam proses pengajuan status menjadi Benda Cagar Budaya dan menjadi satu-satunya Museum Juang Milik Masyarakat di Indonesia
Tidak hanya megelola barang-barang bersejarah, namun Desa Wisata Sintuk juga memiliki Sanggar Kesenian yang bernama Sanggar Nagari Sintuak, yang giat melaksanakan pelertarian budaya dan seni kepada generasi-generasi muda dan disediakan dalam paket wisata edukasi seperti bermain Gandang Tasa, Randai. Ulu ambek dan indang.
Desa wisata Sintuak memiliki kekayaan alam berupa produk pertanian Ubi kayu yang banyak menjadi usaha masyarakat setempat. Berbagai produk dari ubi sepeerti Kacemuih dan Lamang Ubi, dijadikan paket wisata edukasi kuliner dan juga menjadi souvenir yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Karena juga sebagai penghasil kelapa, desa wisata ini menyediakan wisata edukasi pembuatan kriya dari bahan lidi yang menghasilkan peralatan rumah tangga, juga dapat dijadikan sebagai souvenir untuk dijual kepada pengunjung.
Selama berkegiatan di Desa Sintuak, anda akan menikmati keindahan alam persawahan, surau tuo dan benda bersejarah peninggalan Belanda dan Jepang.
Desa Wisata Sintuak saat ini menyediakan beberapa Homestay dengan fasilitas yang memadai. Selama menginap di homestay, wisatawan diajak untuk melakukan aktifitas kesaharian pemilik homestay yaitu bekebun ubi kayu dan mengolah menjadi makanan yang bisa disantap
Yuk .......CIGOK Desa Wisata Sintuak, hanya 30 menit dari Bandara Internasional Minangkabau. Manjakan diri anda dengan menikmati wisata budaya dan sejarah sambil menikmati kuliner dan keindahan alam bersama keluarga.
Sampai jumpa di Dessa Wisata Sintuak