Green House Nyarai Diresmikan, Kepala Disparpora Ajak Wisata Jadi Produktif dan Lestari

Lubuk Alung, 11 Juli 2025 – Dalam upaya mendorong pengembangan wisata berkelanjutan berbasis lingkungan dan kemandirian pangan, mewakili Bupati Padang Pariaman, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman, M. Fadhly, S.AP, M.M., menghadiri Seremonial Program “Green House Nyarai – Hidroponik Mandiri untuk Wisata Lestari” yang digelar di Pos Nyarai, Nagari Salibutan, Kecamatan Lubuk Alung, Jumat (11/7). 

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan perwakilan instansi, di antaranya General Manager Bandara Internasional Minangkabau, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Barat, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Teluk Bayur, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman, Bapelitbangda, Camat Lubuk Alung, Wali Nagari Salibutan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nyarai, serta anggota PKK Nagari Salibutan, Lubuk Alung.

Perwakilan dari Pokdarwis Nyarai menyampaikan bahwa hadirnya Green House ini tidak hanya dalam rangka mendukung ketahanan pangan, tetapi juga akan diintegrasikan ke dalam program paket wisata Nyarai.

“Kami berharap ke depan Green House ini dapat dimatchingkan langsung dengan paket-paket wisata kami. Produk hasil hidroponik akan dimasukkan ke dalam paket tracking dan juga paket pemancing. Jadi wisatawan tidak hanya menikmati alam, tetapi juga bisa membawa pulang hasil dari Green House,” ungkap perwakilan Pokdarwis.

Selain itu, Green House ini juga akan difungsikan sebagai labor edukasi bagi masyarakat lokal, khususnya kelompok dasawisma, untuk melakukan simulasi, pelatihan, dan praktik pertanian hidroponik sederhana.

Pokdarwis meyakini bahwa dengan dukungan lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, kawasan wisata Nyarai dapat terus berkembang menjadi destinasi yang edukatif, produktif, dan berkelanjutan.

General Manager Bandara Internasional Minangkabau, Dony Subandono, menyampaikan alasan dipilihnya Nyarai sebagai lokasi CSR.

“Kita memilih desa wisata Nyarai sebagai lokasi CSR karena semuanya ada di Nyarai. Mulai dari Pokdarwisnya yang aktif sampai kepada masyarakatnya yang sangat mendukung. Green House ini diharapkan dapat membantu masyarakat di sini melalui desa wisata, baik dari sisi pariwisata maupun peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” jelas Dony Subandono General Manager BIM.

Beliau juga menyampaikan komitmen bahwa program CSR ini akan terus diarahkan untuk mendukung ekosistem lokal yang berkelanjutan dan partisipatif. General Manager Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara bandara dan masyarakat melalui Pokdarwis.

“Program CSR kami tidak hanya menyentuh sisi lingkungan, tapi juga memberdayakan komunitas lokal. Green House Nyarai ini adalah bukti bahwa sinergi antara sektor transportasi dan pariwisata bisa menciptakan nilai tambah. Harapan kami, fasilitas ini bisa tumbuh, tidak hanya sebagai tempat edukasi, tapi juga jadi contoh kemandirian pangan dan inovasi desa wisata,” ujar General Manager BIM.

Beliau menegaskan bahwa Bandara Internasional Minangkabau siap mendukung inisiatif lokal yang sejalan dengan prinsip berkelanjutan, terutama yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Disparpora menyampaikan bahwa Green House Nyarai adalah simbol nyata bahwa pariwisata tidak hanya tentang hiburan, tetapi juga dapat menghidupkan banyak sektor lainnya.

“Pariwisata bisa menyatu dengan pertanian, dengan edukasi, bahkan dengan ketahanan pangan. Ini bisa menjadi contoh bahwa destinasi wisata bisa produktif, tidak hanya jadi tempat berswafoto atau hiking, tapi bisa menghasilkan sesuatu,” ungkap Fadhly.

Ia menekankan bahwa Green House Nyarai mampu menanam tanaman konsumtif yang bisa dipetik pengunjung, bahkan dijadikan oleh-oleh khas wisata. Konsep ini diharapkan dapat direplikasi di objek wisata lain di Padang Pariaman.

Kepala Disparpora juga menggarisbawahi pentingnya dukungan lintas sektor dalam memajukan kawasan wisata lestari.

"Atas nama pemerintah daerah Kabupaten Padang Pariaman saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Injourney Airport yang telah memberikan bantuan CSR ke Pokdarwis Nyarai dalam bentuk Green House ini. Pokdarwis ini layak mendapatkan ini dengan berbagai prestasi yang telah diraihnya diantaranya ADWI 2023. Kami terus berupaya untuk mengembangkan wisata berkelanjutan guna mendukung SDGs 12 tentang responsible consumtion amd production. Green house ini salah satu wujud tersebut disamping upaya lainnya utk menjaga alam, menanam pohon, mencegah sampah plastik dan pengolahan sampah,” jelas Muhammad Fadhly

Menurutnya, wisata tidak bisa berdiri sendiri, dan untuk menjadikan Nyarai sebagai kawasan wisata edukatif dan lestari, perlu melibatkan sektor transportasi, pengelolaan hasil alam, hingga promosi produk lokal.

Di akhir sambutannya, Kepala Disparpora mendorong agar program ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial semata.

“Harus ada tindak lanjut. Misalnya, bagaimana hasil hidroponik ini bisa masuk ke pasar lokal atau jadi oleh-oleh khas. Kegiatan kecil seperti ini kalau dikelola baik, bisa beri dampak besar. Apalagi kalau disinergikan dengan promosi pariwisata digital,” tegasnya.

Ia juga menyarankan agar produk hasil Green House dapat dikemas menarik dan dipromosikan, serta melibatkan pelaku UMKM, PKK, dan generasi muda dalam pelatihan pemasaran digital.

Acara diakhiri dengan pengguntingan pita dan panen bersama yang dilakukan oleh para tamu undangan sebagai tanda resminya dibuka Green House Nyarai. Kegiatan ini menjadi momen simbolis penuh makna, yang menandai dimulainya babak baru integrasi wisata alam, edukasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui konsep pertanian hidroponik mandiri.