ASAM KANDIH SALAH SATU PRODUK EKRAF UNGGULAN DESA WISATA NYARAI
Lubuk Alung, Padang Pariaman - Asam Kandis yang biasa disebut "Asam Kandih" oleh masyarakat suku Minang termasuk golongan pohon yang daunnya selalu hijau (evergreen) dalam artian tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Di Nagari Salibutan Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman banyak ditemukan populasi pohon "asam kandih" yang masih asri keberadaanya. "Asam Kandih" kaya akan manfaat kesehatan diantaranya meningkatkan imun tubuh, mencegah infeksi radang, melawan radikal bebas, menjaga kesehatan jantung serta mencegah diabetes.
"Bundo Gamaran" sebutan kelompok UMKM yang dikelola oleh kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) masyarakat yang tinggal di kawasan Ekowisata Nyarai menyulap "asam kandih" menjadi produk minuman sirup "asam kandih" selain menjadikannya sebagai bumbu dapur. Namun saat ini "sirup asam kandih" belum bisa dipasarkan karena masih ada resep yang dirasa belum sempurna. UMKM Bundo Gamaran sekarang berfokus pada pemasaran "asam kandih" yang berbentuk bulat dan sudah dikeringkan yang dikemas semenarik mungkin sembari menunggu sempurnanya resep "sirup asam kandih". Sejauh ini "Asam Kandih" Produksi Bundo Gamaran sudah dipasarkan di seluruh wilayah Sumbar hingga Pulau Jawa dan daerah luar Sumbar yang tentunya sudah memiliki Sertifikasi Halal. Untuk harga "Asam Kandih" produksi Bundo Gamaran ini bervarian mulai dari Rp. 5000 hingga Rp. 50.000 per kilogramnya.